slowly waking up from thefantasy of a dream. my hand searches in vainfor the dream to be a reality
dreams are like a flower only when they bloom,we realize how wonderful it can be!or how horrible its going to be!
i sit upon a dream. patiently waiting for it to bloom. nurtured it for a long time,with all things good!
time, i have spent!love, i have given lots of!hope, i have infused into it!confidence, i have plenty of it!
from a cocoon that i built around myself. i changed into a beautiful little butterfly. waiting to soar into the light of the day. taking my dream along with me!
perched on the flower that is now my dream,i wait for it to bloom. to seal my fate – life or death!
notes:
The life cycle is a butterfly is normally 2 – 4 weeks. Likewise, dreams dont last a lifetime.Before we know it, the dream is long dead!and sometimes(almost all the time) so are we!
We are like butterflies who flutter for a day and think it is forever. ~Carl Sagan
A caterpillar who seeks to know himself would never become a butterfly – Andre Gide
Happiness is like a butterfly which, when pursued, is always beyond our grasp, but, if you will sit down quietly, may alight upon you. – Nathaniel Hawthorne
Senin, 24 Agustus 2009
Minggu, 23 Agustus 2009
dari mencari :'last'
dia pastinya mengerti.
aku selalu sakit perut setiap ingat hanya dengan dia aku bisa bicara lama,melontarkan ide aneh,pemikiran gila dari hal hal yg sebetulnya sangat biasa. padahal aku tidak terima dibilang aneh. aku hanya melihat suatu subjek lebih dalam lagi, dengan perspektif yang tidak biasa. kadang,suatu istimewa terlihat dari definisi yg terbalik dari suatu hal sederhana.
aku jadi ingat.
aku mempunyai sebuah gelang yang terangkai dari banyak mutiara warna warni seperti pelangi. tapi tiba-tiba satu mutiara itu hilang. dan ya,aku panik. aku mulai mencari sepenjuru ruangan, tapi karena mutiara itu kecil dan efek mata ku yang agak bermasalah dalam melihat suatu objek mini akhirnya aku memutuskan mencari dengan menggunakan kaca pembesar yg kutemukan dikamar ibuku.
tapi ternyata mutiara itu tetap saja hilang.
semenjak itu aku mulai sering menggunakankaca pembesar itu dimana saja. kapan saja. bukan,aku bukan menggunakannya untuk mencari mutiaraku yg hilang. tp aku ingin melihat dunia dengan kaca pembesar itu.
dan diam diam,tanpa aku sadari aku berharap akan ada yg melihatju dengan cara yg sama. tapi tentu saja berulang kali aku kecewa. sepertinya sulit menemukannya. kadang tingginya ekpektasi menghancurkan segalanya,bahkan membuat sekujur tubuhku nyeri. tapi lalu apa? berhenti?tidak mencoba dan mencari lagi?berdiam dan menyerah? untungnya, airmata ku selalu bisa kusuruh untuk berhenti. dan aku terus berjalan lagi.
mencari.
dan akhirnya bertemulah aku dengannya. di suatu tempat yang seharusnya normal normal saja. tidak ada yg istimewa. 3 menit pertama dia memicingkan mata menatapku. dan akupun membalas mengernyitkan dahi menatapnya.
lalu aku mengeluarkan kaca pembesarku..
perlahan dahiku tidak lagi berkerut.
kaca pembesarku tepat sampai didepan wajahnya. dan ternyata dia juga tidak lagi memicingkan mata.
dia tersenyum lembut, sangat lembut.
kaca pembesarku sampai ditangannya,dan aku mengerti apa arti senyumnya. senyum itu untuk apa.
jemarinya sedang menggenggam kaca pembesar juga.
melihat mutiara biasa menjadi sangat istimewa karena tidak bisa dilihat kapan saja.
...in me.
semoga kamu baik baik saja hai jiwa yang istimewa. semoga kamu dan aku baik saja sampai kita berdua tiba di tempat seharusnya. -meskipun agak lama-
dan Tuhan, terima kasih untuk mereka,terimakasih untuk perjalanan,petualangan,dan pengalaman yang luar biasa indahnya. terima kasih untuk semua. terima kasih untuk selalu ada.
aku menyayangimu sebanyak yang aku bisa
aku selalu sakit perut setiap ingat hanya dengan dia aku bisa bicara lama,melontarkan ide aneh,pemikiran gila dari hal hal yg sebetulnya sangat biasa. padahal aku tidak terima dibilang aneh. aku hanya melihat suatu subjek lebih dalam lagi, dengan perspektif yang tidak biasa. kadang,suatu istimewa terlihat dari definisi yg terbalik dari suatu hal sederhana.
aku jadi ingat.
aku mempunyai sebuah gelang yang terangkai dari banyak mutiara warna warni seperti pelangi. tapi tiba-tiba satu mutiara itu hilang. dan ya,aku panik. aku mulai mencari sepenjuru ruangan, tapi karena mutiara itu kecil dan efek mata ku yang agak bermasalah dalam melihat suatu objek mini akhirnya aku memutuskan mencari dengan menggunakan kaca pembesar yg kutemukan dikamar ibuku.
tapi ternyata mutiara itu tetap saja hilang.
semenjak itu aku mulai sering menggunakankaca pembesar itu dimana saja. kapan saja. bukan,aku bukan menggunakannya untuk mencari mutiaraku yg hilang. tp aku ingin melihat dunia dengan kaca pembesar itu.
dan diam diam,tanpa aku sadari aku berharap akan ada yg melihatju dengan cara yg sama. tapi tentu saja berulang kali aku kecewa. sepertinya sulit menemukannya. kadang tingginya ekpektasi menghancurkan segalanya,bahkan membuat sekujur tubuhku nyeri. tapi lalu apa? berhenti?tidak mencoba dan mencari lagi?berdiam dan menyerah? untungnya, airmata ku selalu bisa kusuruh untuk berhenti. dan aku terus berjalan lagi.
mencari.
dan akhirnya bertemulah aku dengannya. di suatu tempat yang seharusnya normal normal saja. tidak ada yg istimewa. 3 menit pertama dia memicingkan mata menatapku. dan akupun membalas mengernyitkan dahi menatapnya.
lalu aku mengeluarkan kaca pembesarku..
perlahan dahiku tidak lagi berkerut.
kaca pembesarku tepat sampai didepan wajahnya. dan ternyata dia juga tidak lagi memicingkan mata.
dia tersenyum lembut, sangat lembut.
kaca pembesarku sampai ditangannya,dan aku mengerti apa arti senyumnya. senyum itu untuk apa.
jemarinya sedang menggenggam kaca pembesar juga.
melihat mutiara biasa menjadi sangat istimewa karena tidak bisa dilihat kapan saja.
...in me.
semoga kamu baik baik saja hai jiwa yang istimewa. semoga kamu dan aku baik saja sampai kita berdua tiba di tempat seharusnya. -meskipun agak lama-
dan Tuhan, terima kasih untuk mereka,terimakasih untuk perjalanan,petualangan,dan pengalaman yang luar biasa indahnya. terima kasih untuk semua. terima kasih untuk selalu ada.
aku menyayangimu sebanyak yang aku bisa
Kamis, 20 Agustus 2009
i have just had a late night chat on ym with my bestiest..and finally i told her about something which disturbing me nowadays..and this is what she replied..
istigittu_mcr: gw ngerti kok mksd lo
istigittu_mcr: prgulatan batin ama ati lo uda tingkat tinggi bgt y gis
istigittu_mcr: kdg gw mkir
istigittu_mcr: lo tu jgn2 suffered pleasure
istigittu_mcr: sesuatu yg bkin lo skit mlh tambah bwt lo brthan kuat2
istigittu_mcr: tp sesuatu yg sbnrnya bs bgitu mudah mlh bkin lo gamang
istigittu_mcr: hehe sotoy gw
istigittu_mcr: lo rewind aja idup lo d coba,hehe
waw..her thougt was surprisingly considering me. apakah gw punya suatu pemahaman akan sesuatu yg berat akan hidup. *dmana gw udah sering bgt ngalamin itu* dan dibawah alam sadar gw,gw menikmati sesuatu hal yang menyakitkan karena itu membuat gw bisa lebih struggle berjuang, dibanding mendapatkan sesuatu hal indah yang tidak membutuhkan effort sama skali yang akhirnya membuat gw berpikir: am i deserve to accept that?
rraaar. sometimes i regret why i should become a person who love thinking too much!
istigittu_mcr: gw ngerti kok mksd lo
istigittu_mcr: prgulatan batin ama ati lo uda tingkat tinggi bgt y gis
istigittu_mcr: kdg gw mkir
istigittu_mcr: lo tu jgn2 suffered pleasure
istigittu_mcr: sesuatu yg bkin lo skit mlh tambah bwt lo brthan kuat2
istigittu_mcr: tp sesuatu yg sbnrnya bs bgitu mudah mlh bkin lo gamang
istigittu_mcr: hehe sotoy gw
istigittu_mcr: lo rewind aja idup lo d coba,hehe
waw..her thougt was surprisingly considering me. apakah gw punya suatu pemahaman akan sesuatu yg berat akan hidup. *dmana gw udah sering bgt ngalamin itu* dan dibawah alam sadar gw,gw menikmati sesuatu hal yang menyakitkan karena itu membuat gw bisa lebih struggle berjuang, dibanding mendapatkan sesuatu hal indah yang tidak membutuhkan effort sama skali yang akhirnya membuat gw berpikir: am i deserve to accept that?
rraaar. sometimes i regret why i should become a person who love thinking too much!
i should love you like a lover do
setelah semua yg telah gw alamin gw merasa gw udah satu step lebih mature dalam menanggapi sebuah hubungan personal yang menyangkut hati.
ya,tadinya gw berpikir (dan yakin) akan hal itu.
tapi ternyata tidak. ekspektasi gw akan diri gw yang terlalu tinggi gak sejalan sama kenyataannya.
sulit bgt buat gw untuk mendeskripsikan rasa sayang,mengelola rasa itu,dan memeliharanya dengan tidak terlau kuat. kadang gw menggenggamnya terlalu keras tapi diwaktu yg sama gw lupa gw lagi menggenggam hal itu.
ngerti gak?yaaa gw juga sendiri bingung.
gak tau harus bingung..
atau takut?
Langganan:
Postingan (Atom)