sampai saat ini saya masih berjuang mengerjakannya. sedikit demi sedikit tertatih tatih. disaat teman teman saya berlari lari, merasa satu ditampar yang lain, mengerjakan semalam suntuk, saling bertanya :'sudah sampai mana?' lalu disaat ada jawaban :'gw masih stuck' si penanya tersenyum lega, saling mengeluhkan tema, teori, referensi, pembimbing, jurnal, dimensi, atau apalah.
skripsi adalah suatu penelitian akhir dmana sebagai salah satu syarat seseorang menjadi sarjana. setelah kurang lebih 4 tahun berjuang dengan uts, uas, presentasi, makalah. jadi bisa dibilang skripsi itu rajanya. 4 tahun perjuangan kita dipertaruhkan dalam suatu tumpukan kertas yang dijilid menjadi satu berjudul skripsi dan tentu saja dangan sidang yang kurang lebih 1 jam saja.
sakral? tentu. berhasil masuk ke universitas ini membutuhkan banyak usaha dan doa bagi saya, dan untuk luluspun begitu. makanya saya tidak mau menjadikan skripsi itu menjadi lomba. lomba antara teman teman saya. dengan ketentuan sebagai berikut :' sang pemenang yang sidang paling awal'
saya memutuskan tidak terlibat dalam permainan itu. karena sekali lagi, skripsi itu bukan lomba. tetapi lebih dari itu, skripsi adalah suatu bentuk perpaduan dari segala macam usaha maksimal. untuk satu tujuan akhir : menjadi sarjana, dan mengejar mimpi selanjutnya.
jadi teman-teman, mengapa kita tidak bisa sedikit berlaku lebih bijak? mengapa kita tidak bisa mengerjakannya dengan hati dan kesamaan tujuan, bukan karena untuk berlomba. siapapun itu yang paling cepat tidak akan menjadi masalah.
toh bulan agustus kita sama sama berada di ruang yang sama kan? balairung universitas indonesia?:)
:')
BalasHapus